Osaka, kota metropolitan terbesar kedua di Jepang setelah Tokyo. Lebih dari sebelas juta turis asing mengunjungi Osaka di tahun 2017. Tak mau kalah, kami (saya dan sahabat) pun mengunjungi Osaka di bulan Mei 2018.
—
Dua hari di Osaka, kami memanfaatkan Osaka Amazing Pass. Dengan pass ini, kita bisa naik subway sepuasnya, dan banyak tempat-tempat wisata atau atraksi yang bisa kita naiki dengan diskon, atau bahkan gratis. Denger kata gratis, pasti ngiler kan, haha. Pass dua hari ini dibanderol dengan harga 3300 yen, worth it sekali untuk itinerary kami selama di Osaka.
—
Nishinomaru Garden – Perjalanan kami di Osaka dimulai dengan mengunjungi Nishinomaru Garden. Taman yang terletak di dekat Osaka Castle ini terkenal akan bunga sakuranya ketika musim semi. Waktu kami kesana memang masih musim semi, tapi bunga sakuranya sudah berguguran, karena sudah mendekati musim panas. Untuk agan-agan traveler yang berencana ke Jepang di musim mekar-mekarnya sakura, coba datang kesini, wakilkan kami melihat bunga sakura, haha. Untuk memasuki Nishinomaru Garden dikenakan biaya 200 yen. Gimana kalau punya Osaka Amazing Pass? GRATISS!!
—
Osaka Castle – Rasanya kurang lengkap kalau ke Osaka tapi tidak mengunjungi Osaka Castle. Yap, Osaka Castle sudah jadi ikonnya Osaka. Dari semenjak dibangun tahun 1583, Osaka Castle berkali-kali hancur. Bukan hanya karena perang, di tahun 1665 menara utama Osaka Castle hancur disambar petir. Osaka Castle yang sekarang tegak berdiri adalah hasil rekonstruksi di tahun 1928, dan dijadikan situs bersejarah oleh pemerintah Jepang di tahun 1950. Untuk sejarah lengkapnya bisa baca-baca sendiri yaa, hehe.



Di dalam ada museum dengan total bangunan 8 lantai. Pengunjung bisa naik lift yang antriannya sudah seperti antri sembako, atau naik tangga sambil menikmati suguhan museum di tiap lantainya. Sesampainya di puncak bangunan, kita disuguhkan oleh pemandangan kota Osaka.

Hanya untuk melihat dari luar sih gratis, tapi kalau ingin masuk ke dalam, dikenakan biaya sebesar 600 yen, dan dapat dimasuki secara gratis dengan Osaka Amazing Pass.
—
Kuromon Ichiba Market – Sebenernya alasan utama kami ke Kuromon Ichiba Market adalah untuk ambil tiket atraksi yang kami pesan lewat Klook, tapi karena nanggung sudah disini, sekalian jajan aja, hehe.

Kuromon Ichiba Market diberi julukan ‘dapur Osaka’. Dagangan utama di pasar ini adalah ikan dan seafood segar, sisanya bermacam-macam mulai dari buah, sayuran, dan lain-lain. Disini juga banyak kios yang menjual jajanan-jajanan unik, baik itu olahan seafood maupun buah-buahan.
Penasaran, saya pun mencoba jajanan seafood gurita, dimana kepalanya diisi dengan telur puyuh. Harga gurita ini untuk ukuran kecil kalau tidak salah 200 yen. Jajanan lain yang tak kalah menarik adalah mochi. Yap, rasanya kurang lengkap kalau ke Jepang tidak mencicipi mochi. Mochi yang saya beli berisi stroberi dengan taburan bubuk matcha di luar adonannya. Ketika digigit, perpaduan rasa antara asam stroberi, manis adonan, dan pait-pait matcha membuat cita rasa yang unik, duh jadi ngiler, haha. Untuk satu mochi dihargai 350 yen kalau tidak salah.
Sudah jam setengah 5 sore, perut dalam kondisi kosong, alhasil konsentrasi buyar, haha. Beruntung tak jauh dari market, kami menemukan restoran kare dengan harga murah. Saya memesan kare seafood, sedangkan teman saya memesan kare katsu. Untuk kare seafood dihargai 760 yen, sedangkan kare katsu dihargai 750 yen. Untuk rasa saya suka, hanya saja menurut saya perbandingan antara jumlah kare dan nasinya tidak sesuai, nasinya banyak banget, jadi di suapan-suapan terakhir, saya harus irit-irit makan karenya, haha.
—
Umeda Sky Building – Setelah puas jajan di Kuromon Ichiba Market, destinasi selanjutnya yang masuk daftar wajib kami kunjungi adalah Umeda Sky Building. Awalnya kami ingin melihat sunset dari observatory di puncak gedung, tapi sayang cuaca lagi tidak berada di pihak kami. Hari itu hujan dengan angin yang cukup bikin badan goyang-goyang, haha.
Eit tapi kami tetap naik kok ke puncak gedung, hanya saja kami tidak melihat sunset. Tapi kami disuguhkan pemandangan kota Osaka yang cantik.

Untuk naik ke atas sini, kami diharuskan naik lift, dan dilanjut dengan eskalator transparan, dikenakan biaya yang menurut saya cukup merogoh kocek, yakni 1000 yen (1500 yen setelah tanggal 2 Juli 2018). Tapi kalau pake Osaka Amazing Pass tak perlu khawatir, karena kita bisa masuk secara gratis.
—
HEP FIVE Ferris Wheel – Ferris wheel lagi, haha. Tapi entah kenapa saya tidak bosan naik ferris wheel selama di Jepang. HEP FIVE ferris wheel dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari Umeda Sky Building. Ferris wheel ini terletak di lantai 7 mall HEP FIVE (lucu yaa ada ferris wheel di atas mall, hehe). Untuk menaiki ferris wheel ini dikenakan biaya 600 yen. Dan lagi-lagi, untuk pemegang Osaka Amazing Pass gratisss!
Ketika akan naik kita difoto di samping ferris wheel. Foto tersebut dicetak, dan jika mau dapat dibeli di pintu keluar seharga 500 yen.
—
Dotonbori – Salah satu distrik hiburan paling terkenal di Osaka, membentang di sepanjang kanal Dotonbori dari jembatan Dotonboribashi hingga jembatan Nippombashi, Namba. Di malam hari, kelap-kelip neon sign menghiasi toko dan kios-kios di sepanjang jalan. Mungkin ciri khas yang paling terkenal dari Dotonbori adalah Glico sign dan kepiting raksasa. Tapi sayang, jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam, jam malam kami sudah habis, maklum jadi anak subway, haha.
Tapi tidak mau sia-sia, kami sempatkan makan takoyaki dulu disini. Kalau ke Jepang, pastikan coba takoyaki otentik asli sana, dijamin rasanya beda sama yang biasa beli di sini, hehe.

Ini rasanya enak banget, padahal tidak pakai saus karena sausnya mengandung babi. Sejauh yang saya liat, di kedai ini harganya paling murah, seporsi takoyaki isi 8 hanya seharga 550 yen.
—
Takoyaki malam itu jadi penutup perjalanan hari pertama kami di Osaka. Walau masih ingin jalan-jalan, kami harus buru-buru supaya tidak ditinggal kereta terakhir. Hari kedua jelajah Osaka, kami explore bay area, cerita lengkapnya akan saya post di postingan selanjutnya yaa, see yaa!
One thought on “Jelajah Osaka (Hari Pertama)”