Lanjut dari postingan saya sebelumnya, Jelajah Osaka (Hari Pertama), perjalanan hari kedua kami di Osaka tidak kalah serunya. Di hari kedua kami mengunjungi bay area dan salah satu museum yang sangat menarik. Dan tidak ketinggalan, Osaka Amazing Pass pun menemani perjalanan kami hari itu.
—
Osaka Suijyo Bus Aqua-Liner – Pagi gerimis kami hari itu dimulai dengan melihat sisi lain Osaka dari permukaan sungai. Selama kurang lebih setengah jam, kami menaiki Aqualiner menyusuri sungai Ogawa. Sesuai namanya, Aqualiner atau biasa disebut aqua bus (bis air), memiliki sensasi seperti naik bis, tapi di atas air, haha. Di sepanjang perjalanan ada penjelasan tentang landmark yang kita lewati, lengkap dengan sejarahnya. Bahkan Osaka Castle pun terlihat dari dalam Aqualiner.


Ada dua pilihan perjalanan, round trip, kembali ke dermaga tempat kita naik, atau turun di salah satu dari 4 dermaga. Saat itu kami naik dari dermaga Osaka Castle, dan memilih turun di dermaga Yodoyabashi. Jadi ceritanya, ternyata kupon gratis Aqualiner ini hanya sampai bulan Februari. Tapi karena sudah nanggung sampai dermaga, kami putuskan tetap naik walaupun harus merogoh kocek, haha. Untuk perjalanan round trip dihargai 1700 yen, dapat potongan harga jadi 1200 yen (kalau tidak salah) dengan Osaka Amazing Pass. Untuk perjalanan ke Yodoyabashi seharga 1000 yen, kami dapat diskon jadi 800 yen, lumayan 200 yen buat beli onigiri, haha.
—
Osaka Museum of Housing and Living – Cukup explore Osaka di jalur air, kami lanjutkan perjalanan ke museum yang lain dari yang lain. Buat agan-agan traveler yang menganggap museum itu membosankan, coba datang ke sini. Menurut saya museum ini jadi destinasi wajib kalau mengunjungi Osaka.

Biasanya museum hanya menampilkan benda pameran yang hanya bisa kita lihat, di museum ini kita bisa merasakan benda pameran. Lah kok bisa? Yap, museum ini adalah replika sebuah desa di zaman Edo, dengan skala 1:1, alias ukuran asli. Jadi ketika masuk, seolah-olah kita terlempar ke masa lalu, haha.


Uniknya lagi, museum ini juga memiliki waktunya sendiri. Jadi selama di dalam museum, dari pagi hingga pagi lagi disimulasikan dengan pencahayaan dan efek-efek lainnya. Seperti ketika pagi, matahari terbit, ruangan semakin cerah, kemudian sore hari efek lembayung, hingga akhirya malam hari, bulan bersinar, lampu dinyalakan, dan ada bunyi jangkrik! Pengunjung pun seperti menghayati, ketika malam tiba suasana tidak terlalu ribut, haha.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman menggunakan kimono, di sini pun ada penyewaan kimono dengan harga 500 yen untuk penggunaan 30 menit. Tak mau melewatkan kesempatan ini, kami pun ikut menyewa kimono. Tiga puluh menit waktu yang singkat untuk mengelilingi museum sambil berfoto. Karena orang Jepang begitu menghargai waktu, jadi jangan dikorupsi ya, ketika sudah 30 menit, segera kembalikan, hargai orang-orang yang mengantri, hehe.

Untuk memasuki museum ini dikenakan biaya 600 yen, dan gratis bagi pemegang Osaka Amazing Pass. So, pastikan agan-agan traveler mampir ke Osaka Museum of Housing and Living kalau ke Osaka ya, dan rasakan sensasi yang saya rasakan, haha.
—
Tempozan Giant Ferris Wheel – Another ferris wheel, haha. Ferris wheel kali ini terletak di area teluk. Pemandangan dari dalam gondola nya tidak perlu diragukan lagi. Tempozan giant ferris wheel merupakan salah satu ferris wheel terbesar di dunia, dengan tinggi 112,5 meter, wow! Dari total puluhan gondola, ada 8 gondola transparan, bener-bener transparan, dari mulai dinding, pintu, kursi, hingga lantainya pun transaparan. Tanpa ragu-ragu kami langsung pilih gondola transparan ini, haha.


Dikenakan tarif 800 yen untuk menaiki Tempozan ferris wheel, dan gratis dengan Osaka Amazing Pass. Tidak ada perbedaan harga antara gondola biasa dan gondola transparan. Jadi kalau tidak takut ketinggian, rasakan sensasi naik gondola transparan di sini, haha.
—
Cruise Ship Santa Maria – Masih di bay area, sudah puas melihat Osaka dari salah satu ferris wheel terbesar di dunia, kami melanjutkan dengan pesiar di kapal Santa Maria. Selama kurang lebih 45 menit, kami berlayar di atas replika kapal Santa Maria, kapal yang digunakan Columbus untuk mencapai benua Amerika. Kapal dengan ukuran dua kali lipat dari aslinya ini berangkat dari Tempozan Harbor (dekat akuarium Kaiyukan), berkeliling di sekitar pelabuhan Osaka.

Dekorasi lantai pertama kapal diatur sebagai ruang makan, ada kantin juga yang menjual berbagai makan cemilan dan minuman. Di lantai bawah terdapat banyak tempat duduk. Bagian dek terbuka bebas sehingga penumpang bisa berjalan-jalan di atasnya.


Sebenernya jadwal keberangkatan kapal adalah dari jam 11 sampai jam 4 sore. Tapi entah karena apa, mungkin lagi musim ramai pengunjung, keberangkatan ditambah sampai jam 5 sore, dan kami naik keberangkatan terakhir ini, maklum jadwal padat, haha. Untuk pesiar dengan kapal Santa Maria ini dikenakan biaya 1600 yen, dan lagi-lagi gratisss untuk pemegang Osaka Amazing Pass.
—
Tempozan Market Place – Seharian keliling Osaka, pastinya bikin perut demo. Untuk menenangkan para demonstran di dalam perut, kami putuskan cari makan di sekitar bay area. Karena udara yang dingin banget, dan gerimis manis yang bikin baju kami basah karena harus berbagi payung, kami pun cari makan di Tempozan Market Place, tidak jauh dari akuarium Kaiyukan. Menurut saya ini seperti mall, dengan dominan barang dagangannya adalah oleh-oleh Jepang, aksesori anime, dan makanan pastinya.

Dingin-dingin memang paling pas makan makanan berkuah panas. Kami pun makan di salah satu kedai udon di food court mall. Dekorasi tempat makannya ini yang bikin saya berasa ada di Jepang, haha.


Udon yang saya pesan bisa disajikan dingin atau pun panas. Pastinya dengan udara saat itu saya piliih yang panas. Selain karena alasan itu, ada perasaan aneh juga makan mie dingin, haha. Tapi penasaran juga, akhirnya saya coba mie soba dingin ketika di pesawat pulang, haha.
—
Dotonbori – Hari pertama kami di Osaka hanya sempat menikmati takoyaki. Belum puas berkeliling Dotonbori, kami pun kembali lagi ke sini, utamanya sih untuk melihat Glico sign dan kepiting raksasa, ikon Dotonbori, haha.

Kalau punya waktu banyak, manfaatkan Osaka Amazing Pass di sini. Misalnya dengan cara melihat seberapa meriahnya Dotonbori dari atas perahu. Ada perahu yang dapat dinaiki secara gratis dengan Osaka Amazing Pass, silahkan cek buku panduannya, hehe.
—
Puas berfoto dengan Glico sign, kami pun berpamitan dengan Osaka malam itu. Tidak sepenuhnya berpamitan juga sih, soalnya apartemen kami di Osaka, haha. Tapi untuk tiga hari ke depan, kami berkeliling Nara, Kyoto, daaan Universal Studio Japan, we’re coming!
One thought on “Jelajah Osaka (Hari Kedua)”