Aku dan kamu sama kayak potongan puzzle, saling mencari dan akhirnya menemukan.
Rasanya aneh harus menceritakan tentang diriku. Tapi demi memenuhi tantangan dari BPN, kucoba tuk mematahkan ‘perasaan itu’.
1. Si ‘ratu main’
“Sas main yu”. Ajakan itu selalu kujawab dengan kata ayo. Yaa begitulah kira-kira kenapa aku dijuluki ‘si ratu main’ ketika kuliah. Setiap ada yang mengajakku main, pasti kuiyakan. Atau malah aku yang sering mengajak kawan-kawanku bermain. Entah itu sekedar nongki di café, atau bahkan main jauh yang butuh waktu lebih dari sehari. Seperti camping ke Pantai Santolo, traveling ke Karimun Jawa, traveling ke Thailand, dan lain sebagainya, aku selalu ikut. Karena buatku, momen itu penting. Aku ingin selalu ada dalam kisah-kisah yang nanti ketika lima atau sepuluh tahun lagi kami berkumpul, kami hanya bisa mengenang dan bercerita tentang masa-masa itu.
2. Kebluk
Ehehe cukup jelas ya. Aku memang kebluk. Sampai-sampai paklik-ku bertanya pada suamiku, “Sasti itu sakit atau kenapa ya? Tidurnya kuat sekali”.
3. Tidak bisa minum obat
Kalau obat sirup tentu tak ada masalah. Tapi kalau tablet dan kapsul? Tunggu dulu. Lihat dulu ukurannya. Mungkin karena sugesti juga aku tak bisa minum obat dengan ukuran cukup besar.
Kalau tablet, lebih baik kukunyah saja. Seperti dulu aku mengunyah tablet multivitamin enervon-C. Rasanya duuh, ada perasa asam di luar tabletnya memang, tapi dalamnya pahit bukan main.
Kalau kapsul, lebih baik kubuka saja. Serbuknya kutuangkan pada sendok lalu dicampur air. Ada serbuk kapsul yang hingga sekarang masih terbayang rasanya. Tablet penambah darah. Yap, rasanya duuh, seperti besi, bertahan lama di dalam mulut.
4. Punya dua sahabat
Punya kawan dekat yang bisa diajak berbagi adalah sebuah anugerah. Dan Alhamdulillah aku mendapat dua anugerah itu. Yang pertama Siska namanya. Dia adalah kawanku sejak SMK. Dialah kawan yang paling peduli padaku, selalu ada di saat aku sedang down, dan selalu mendukungku apapun keputusanku. Yang kedua Anita namanya, biasa dipanggil Itonk. Sifat kami bak pinang dibelah dua. Aku merasa sangat klop melakukan banyak hal dengannya. Mulai dari selera musik, pemikiran, sifat kami yang sama-sama keras kepala dan buta arah, hingga kami yang sama-sama tukang main. Ahh beruntungnya aku.
5. Suka Avenged Sevenfold
A Little Peace of Heaven, Nightmare, Afterlife, adalah tiga dari sekian banyak lagu A7x yang wajib kami (aku dan Itonk) nyanyikan saat karaoke. Setiap kami keluar ruang karaoke, pegawai tempat karaoke yang kami datangi selalu terlihat terheran-heran sambil tertawa. “Ini perempuan berdua kerudungan lagunya rock metal semua”, mungkin seperti itu yang terlintas di pikiran mereka.
6. Suka puzzle
Jigsaw puzzle adalah satu dari sekian banyak hobiku. Menyusun potongan puzzle membutuhkan ketelitian dan kesabaran, dan itu cukup menantang. Apalagi kalau kepingan puzzle-nya mencapai ribuan. Duuh, jadi ingin main puzzle.
Menurutku hidup itu sama seperti menyusun potongan puzzle. Kita akan menemukan sesuatu yang pas pada tempatnya sesuai dengan waktunya. Kadang yang dicari tak ketemu, namun kadang yang tak dicari malah dipertemukan. Memang harus sabar, semua ada waktunya.
7. Programmer ulung
“Pak, saya ingin tema skripsi yang tidak ada pemrogramannya kalau ada”, ucapku pada dosen pembimbingku saat sedang mencari tema skripsi. Setidaksuka itu aku dulu pada pemrograman. Eeh, ternyata rezekiku di pemrograman. Sudah sejak 2016 aku menjadi seorang programmer, dan sekarang aku sudah bisa menikmatinya. Ternyata memang semua butuh proses.
Awalnya bingung harus cerita apa soal aku. Tapi setelah mulai menulis, aku malah bingung mau berhenti. Ada yang punya sifat sama denganku? Yuk kita ngobrol…
One thought on “Aku dan Potongan Puzzle”