日本語を勉強しましょう!Mari Belajar Bahasa Jepang…

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sekata dua kata lama-lama menjadi pujangga. Ehh…

Dulu, aku pernah beranggapan bahwa bahasa itu tidak penting. Mungkin karena aku malas saja belajar bahasa, Indonesia, Inggris. Apapun itu.

Namun semakin aku belajar, semakin aku paham, bahwa bahasa itu penting! Di kampus, bahan belajar kebanyakan jurnal dan buku berbahasa asing. Di tempat kerja, referensi pun kebanyakan berbahasa asing. Bahasa kita pun tak kalah penting. Untuk menulis karya ilmiah, atau hanya sekedar tugas presentasi. Masa iya mau pakai bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar? Masih mau menganggap bahasa tidak penting?

Untukku, sentilan ternyeri adalah saat aku ke Jepang. Saat aku tak bisa berkomunikasi dengan orang lokal karena terkendala bahasa. Padahal banyak hal yang bisa kita gali kalau bisa berkomunikasi dengan orang lokal. Yap, akhirnya aku menyadari. Bahwa bahasa itu sangat, sangat penting.

Jadilah itu motivasiku untuk belajar bahasa. Ya, sudah bisa ditebak. Saat ini bahasa yang sangat ingin kukuasai adalah bahasa Jepang. Sebenarnya aku sudah mempelajari bahasa Jepang sejak di SMK. Lalu mulai mempelajarinya lagi lebih serius sejak 2018. Namun ya begitu, semangatnya hilang timbul. Tapi sudah hampir tiga bulan ini aku mulai mempelajarinya lagi.

Aku belajar secara otodidak. Sebenarnya sekarang mau mempelajari apapun mudah, asal ada kemauan. Betul? Aku belajar lewat internet. Mulai dari mencari referensi teori, hingga latihan soal-soal. Lalu sebagai latihan tiap harinya, aku bermain sambil belajar menggunakan sebuah aplikasi mobile yang bernama Duolingo. Dari aplikasi ini aku belajar bagaimana struktur kalimat dalam bahasa Jepang, menambah kosakata, hingga belajar hurufnya. Tau dong, yang tersusah dari belajar bahasa Jepang adalah belajar kanji! Dari aplikasi ini aku dibiasakan menggunakan huruf Jepang, mulai dari hiragana, katakana, hingga kanji. Yap, no romaji.

Lalu pertanyaan selanjutnya. Apalah arti bahasa kalau tak digunakan, betul? Untuk mengasah bahasa yang sudah kupelajari, aku pernah ikut sebuah komunitas terbuka bahasa Jepang. Di sana aku belajar berbicara bahasa Jepang dengan anggota komunitas yang lain. Dan yang paling penting dan menantang adalah berbicara langsung dengan native speaker. Siapa lagi kalau bukan orang Jepang-nya langsung.

Melalui sebuah website, aku berkenalan dengan seorang Jepang yang ingin belajar bahasa Indonesia. Jadi kan bisa berbagi ilmu, saling belajar dan mengajar. Bahkan dia langsung datang ke Indonesia untuk mempelajari budaya kita! Seru bukan? Belajar sambil menambah relasi.

Bagaimana caraku belajar bahasa secara otodidak sudah kutulis di sini. Siapa tau bisa membantu akang dan teteh yang ingin belajar bahasa Jepang secara otodidak 🙂

Teruslah belajar dan semangat! 頑張ってください!


Sebenarnya masih ada lagi bahasa yang ingin kukuasai, yakni bahasa Arab dan bahasa Rusia. Tapi nanti dulu laah, satu-satu hehe.

Published by dwitunggadewi

Software developer, blogger, travel enthusiast

Leave a comment