Kamu tahu tidak, kalau tanggal 8 Mei diperingati sebagai hari terumbu karang nasional? Satu hari dalam setahun ini didedikasikan untuk terumbu karang. Indonesia didaulat sebagai pemilik terumbu karang terbesar sedunia, namun 68% diantaranya dalam kondisi memprihatinkan. Sedih ya. Oleh karenanya diperlukan perhatian khusus terhadap terumbu karang. Seperti kegiatan adopsi terumbu karang yang diselenggarakan oleh Smiling Coral Indonesia yang kuikuti pada hari terumbu karang nasional 8 Mei silam.
Program adopsi terumbu karang, adalah program yang memiliki tujuan sebagai berikut:
- Sebagai sarana edukasi dan konservasi
- Menjaga kelestarian terumbu karang
- Membantu ekonomi masyarakat sekitar terutama pembudidaya terumbu karang
Adopsi terumbu karang ini diselenggarakan di Pulau Pramuka, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Satu-satunya taman nasional yang letaknya di ibu kota. Sebenarnya program adopsi terumbu karang ini juga merupakan sebuah atraksi wisata, ekowisata nama bekennya. Jadi selain berwisata, kita pun bisa turut berkontribusi dalam pelestarian terumbu karang.
Dengan donasi sebesar lima puluh ribu rupiah (Rp. 50.000,-), donatur sudah bisa mendapatkan sebuah baby coral. Atau kalau ingin donasi lebih, bisa pilih paket donasi sebuah media rocklife yang berisi 8 baby coral dengan harga tiga ratus lima puluh ribu rupiah (Rp. 350.000,-). Baby coral ini bebas mau kita beri nama apa. Sebagai identitas, setiap baby coral akan disematkan label nama yang orang tua asuhnya berikan. Seperti baby coral ku yang kuberi nama Karakunai. Atau milik adikku yang diberi nama Kalingga Murda. Cantik ya baby coral nya. Jadi nanti kalau mengunjungi Pulau Pramuka, ada yang bisa ditengok 🙂


Karang yang sudah ditanam ini tidak semata-mata hanya selebrasi pelepasan saja, namun terus dipantau perkembangannya oleh tim Smiling Coral Indonesia. Slogan mereka adalah:
- No coral no fish. Tentu saja, terumbu karang bisa dibilang sebagai habitat, rumah dan tempat bermain bagi ikan. Kalau terumbu karangnya mati atau rusak, dimana ikan akan tinggal? Sama seperti manusia. Tak mau kan tinggal di rumah yang rusak?
- No coral no tourist. Ya, tak bisa dipungkiri. Terumbu karang merupakan sebuah atraksi bagi turis. Saat liburan ke laut lalu ingin snorkeling, pasti kita lebih senang melihat terumbu karang yang sehat, indah dan berwarna-warni kan?
- No coral no life. Terumbu karang itu ibarat pohon di dalam lautan. Kalau habis, terancam longsor di bawah sana. Kehidupan ikan akan terganggu, pun dengan biota laut lainnya seperti alga atau ganggang. Tak terkecuali juga untuk manusia.
Sebenarnya ada cara lain ikut melestarikan lingkungan laut juga loh selain berkontribusi dalam penanaman terumbu karang. Langkah yang sederhana namun membuat perubahan yang nyata. Yap, dengan tidak membuang sampah ke laut. Pun ke sungai. Tau dong kalau sungai akhirnya akan bermuara ke laut? Jadi kalau kita membuang sampah ke sungai, sama saja dengan membuang sampah ke laut. Akhirnya akan merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang 🙂
Gimana? Minat untuk ikut program adopsi karang juga? Kalau tak salah program tersebut bukan hanya untuk memperingati hari terumbu karang saja. Kalau minat, langsung saja kepoin instagram-nya ya.
One thought on “Program Adopsi Karang Bersama Smiling Coral Indonesia”