Yuk, Intip Isi Diaper Bag Anakku Saat Bepergian!

Yang namanya punya bayi itu ya mau nggak mau harus siap gembol sana gembol sini. Tapi nggak apa-apa, walaupun repot, traveling bareng si kecil itu bikin ketagihan loh πŸ™‚

Apa saja sih barang yang perlu ada di dalam tas bayi saat bepergian? Menurutku ini penting untuk diketahui, biar apa? Yap, biar bisa dipikirkan dan dibuat strateginya agar barang selalu ada saat dibutuhkan, tapi tidak bikin mubazir ruang dalam tas karena tidak terpakai.

Versiku ada dua jenis. Kusebut saja lite version (versi ringan) dan regular version (versi reguler). Lite version ini barang bawaan untuk bayiku kalau kami hanya pergi jarak dekat dan sebentar saja. Misal ke rumah eyangnya (mama mertua), atau ke rumah saudara suamiku yang hanya “lima langkah dari rumah”, dan tentunya tidak ada rencana menginap. Sedangkan versi reguler kupergunakan kalau kami akan pergi jauh dan/atau ada rencana menginap.

Photo by Pixabay on Pexels.com

Lite Version (Versi Ringan)

Untuk barang bawaan versi ringan, biasanya aku tak pakai diaper bag, tapi hanya pakai cooler bag. Ukurannya yang kecil cukup untuk membawa barang-barang berikut:

  • Popok. Aku tim pospak alias popok sekali pakai. Untuk jarak dekat aku bawa 2 buah pospak.
  • Pakaian. Satu set pakaian mulai dari kaos dalam, baju, dan celana masuk ke dalam tas bayi versi ringan.
  • Susu. Anakku minum ASI campur susu formula. Untuk versi ringan, aku biasanya bawa susu dengan takaran minimal tiga kali minum.
  • Dot. Sebagian besar ahli/pakar laktasi bilang sebaiknya memang tidak pakai dot sebagai media pemberian susu. Tapi anakku sudah terlanjur kenal dot. Versi lite kubawa satu atau dua botol dot.
  • Tisu basah. Mudah memang bawa tisu basah untuk cebok bayi saat berada di luar rumah.
  • Kapas. Semenjak ada lecet di sekitar area pribadi anakku, kugunakan kapas yang dibasahi air untuk membersihkan area sensitif tersebut. Supaya mudah, kapas dimasukkan ke dalam toples kecil yang sudah diisi air matang, jadi tak perlu mencari air setiap akan cebok pakai kapas. Jangan stok kapas basah terlalu banyak, karena mudah berbau. Aku biasanya stok untuk dua kali BAB saja, selanjutnya kucuci toplesnya, kuganti airnya, dan kuisi ulang kapasnya.
  • Air panas. Karena anakku minum sufor juga, air panas dalam termos kecil selalu kubawa kemana-mana walaupun hanya pergi jarak dekat. Sedangkan air dingin (suhu normal) lebih mudah didapat, sehingga aku lebih prefer beli ketimbang berat membawa dari rumah.

Regular Version (Versi Reguler)

Untuk barang bawaan versi reguler, aku pakai diaper bag yang cukup besar karena memang bawaannya cukup banyak. Mau tau apa saja bawaanku di dalam diaper bag? Yuk simak penjelasan berikut.

  • Bedung. Pernel, bedung atau bedong, atau banyak yang lebih kenal dengan istilah swaddle. Biasanya kubawa untuk alas saat bayi akan ditidurkan, supaya tidak merang kalau orang Sunda bilang. Apa ya Bahasa Indonesia-nya? Merang itu membuat gatal. Kubawa 2 lembar kain bedung di tas versi reguler.
  • Pakaian. Baju dua atau tiga stel, campur ada yang panjang dan ada yang pendek. Lengkap dengan kaos dalam, topi, dan kaos kaki. Untuk newborn bisa bawa sarung tangan. Waslap juga aku selalu bawa. Dan celemek bagi bayi yang sudah mulai mpasi jangan sampai ketinggalan, supaya baju tidak sering ganti πŸ™‚
  • Popok. Untuk versi reguler kubawa 5 atau 6 pospak. Untuk pengguna clodi atau cloth diaper bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Kapas. Seperti dijelaskan sebelumnya, kapas basah aku tak bawa banyak. Walaupun mau pergi jauh atau lama, kapas yang dibasahi tetap sama jumlahnya. Selebihnya bawa kapas kering, yang akan dibasahi ketika kapas basah sudah habis, atau sudah mulai berbau.
  • Tisu basah dan tisu kering, bawa secukupnya saja
  • Obat-obatan dasar. Termometer, paracetamol, plester penurun panas, transpulmin, dan losion anti nyamuk selalu ada di dalam diaper bag anakku.
  • Susu. Untuk versi reguler, aku bawa susu minimal untuk dua hari. Wadah penyimpanan susu 400 ml akan kupenuhi setiap akan berangkat.
  • Dot. Minimal tiga botol dot kubawa di tas versi reguler.
  • Air panas. Satu termos kecil selalu kuisi penuh air panas setiap akan berangkat.
  • Gunting kuku. Set gunting kuku selalu kusimpan di dalam diaper bag. Kuku bayiku cepat sekali panjangnya, jadi gunting kuku menjadi hal wajib buatku. Fyi, bukan hanya untuk bayiku, di dalam tasku pun selalu kubawa gunting kuku untukku.
  • Disinfektan peralatan bayi. Aku tidak beli, tapi dikasih oleh bibiku. Ini juga selalu ada di dalam tas bayiku kalau-kalau dirasa perlu untuk digunakan. Terutama saat kita tidak yakin dengan kebersihan tempat yang akan dituju. Thanks Bi Mia πŸ™‚
  • Alat mandi. Aku hanya sedia minyak telon, parfum, dan diaper cream saja. Lantaran sudah berkali-kali pengalamanku, anakku tidak dimandikan walaupun kami menginap di luar. Ya, memandikan bayi itu repot, jadi anakku hanya diseka saja tanpa sabun, lalu dipakaikan minyak telon, diaper cream, dan parfum biar wangi.
  • Selimut. Memang ada pro dan kontra soal selimut. Anakku kupakaikan selimut biar hangat, namun tangannya tak ikut kuselimuti lantaran takut selimutnya terangkat oleh tangannya lalu menutupi wajahnya. Yang penting selalu awasi anak walaupun dia sedang tidur, Insya Allah tidak apa-apa. Beberapa anak memiliki selimut kesayangan, jangan lupa dibawa yaa kalau mereka punya πŸ™‚
  • Apron meyusui. Untuk ibu yang menyusui langsung, ini penting sekali. Awal-awal aku selalu bawa apron kemana pun pergi. Namun sekarang jarang kubawa kecuali untuk pumping di kantor. Soalnya aku mengenakan kerudung yang menutupi dada. Jadi ketika menyusui, kerudung saja cukup untuk menutupinya. Selain itu, sepupuku memberi hadiah on the go blanket. Kalau bepergian aku sering bawa selimut ini, jadi tak perlu bawa apron lagi karena selimut ini juga bisa berfungsi sebagai apron. Ringkas yaa. Thanks Nden πŸ™‚
  • Alat makan dan makanan bayi. Anakku sudah diberi mpasi di usinya yang lima setengah bulan. Tentunya atas anjuran dokter. Belum lama ini saat aku pergi ke IKEA, aku bawa peralatan makan bayi, tapi lupa tak bawa makanannya. Maafkan ibumu nak, belum terbiasa dengan mpasi. Sebagai gantinya, di jadwal makan sore kuganti dengan susu. Jangan sampai kelupaan sepertiku yaa πŸ™‚
  • Mainan. Last but not least, mainan! Kalau anak sudah mulai fokus dan bisa bermain, mainan tak kalah penting loh. Kalau-kalau anak bosan dengan suasana atau lingkungan saat bepergian, mainan bisa jadi penyelamat.

Terlihat banyak sekali ya, tapi cukup kok masuk ke dalam tas, soalnya barang-barangnya tidak terlalu besar. Banyak printilan kecil-kecil yang tidak memakan banyak tempat.


Diaper bag checklist versiku

Itulah isi tas bayi anakku. Tak usah dibuat pusing, karena menurutku keperluan traveling itu sama saja dengan keperluan sehari-harinya di rumah. Misal dalam sehari anak empat kali ganti popok, maka bawalah minimal empat popok. Untuk jaga-jaga, bawa cadangan satu atau dua.

Lalu susu. Misal dalam sehari anak tiga kali minum sufor, maka bawalah susu untuk minimal tiga kali minum. Lagi-lagi untuk jaga-jaga, bawalah susu untuk lima atau enam kali minum. Begitupun dengan yang lain. Kenapa harus ada cadangan “untuk jaga-jaga”? Karena bayi tidak bisa menunggu. Saat lapar ya harus minum, saat bajunya basah ya harus ganti, saat popoknya penuh ya harus ganti juga, saat ngantuk ya harus tidur. Dan itu tak kenal waktu dan tempat. Baru ganti popok, eeh BAB, harus ganti lagi dong. Kebayang kan kalau ternyata stok bawaan kita kurang? Anaknya kasihan, ibunya merasa bersalah. Jangan sampai deh πŸ™‚

Sejauh ini itulah barang-barang yang menurutku penting dan terpakai saat aku traveling bersama si kecil. Semoga bermanfaat terutama buat para new mom sepertiku. Ini versiku, mana versimu?

Published by dwitunggadewi

Software developer, blogger, travel enthusiast

2 thoughts on “Yuk, Intip Isi Diaper Bag Anakku Saat Bepergian!

Leave a comment