Ketahui Ini Dulu Sebelum Camping Di Ranca Cangkuang

Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang, tempat camping di Ciwidey yang lagi hits. Keindahan alamnya tak perlu diragukan lagi. Bagaimana tidak? Sebuah sungai yang jernih mengalir membelah area camping ground yang luas. Tak hanya digunakan untuk camping, Ranca Cangkuang juga banyak dijadikan sebagai tempat piknik keluarga, perjalanan satu hari saja. Anak-anak pasti senang bermain air di sungai. Eh tapi bukan anak-anak saja loh, bahkan orang dewasa pun kulihat asyik bermain air!

Daya Tarik Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang

Tak seperti tetangganya, Ranca Upas, yang sudah memiliki banyak area bermain khusus seperti kolam renang, area memanah, dan lain sebagianya, Ranca Cangkuang memang masih asli, belum banyak ‘dipermak’. Daya tariknya ya memang alamnya itu sendiri. Eits tapi jangan anggap remeh, walaupun belum ada tambahan area bermain khusus, alamnya sendiri merupakan tempat bermain.

Daya tarik utama Ranca Cangkuang tentu sungainya. Pengunjung bebas bermain air di sungai, asalkan hati-hati yaa. Di beberapa titik memang arusnya cukup deras dan agak dalam, namanya juga sungai. Perlu perhatian penuh pada anak-anak.

Yuk main air yuk 🙂

Lelah bermain air di sungai, kebun teh menanti untuk dijelajahi. Ranca Cangkuang memang dikelilingi oleh kebun teh. Pengunjung bebas berjalan-jalan, asalkan tetap berhati-hati. Terutama saat hujan, jalannya duuh licin. Paling enak jalan-jalan di kebun teh saat pagi hari. Udaranya masih segar dan cuaca belum terlalu panas.

Matahari terbit tidak terlihat di Ranca Cangkuang, karena terhalang oleh gunung. Tahu-tahu matahari sudah agak tinggi saja. Namun matahari terbenam masih bisa terlihat. Cantik.

Ranca Cangkuang memliki tanah yang berkontur. Pengunjung bebas memilih mendirikan tenda di mana saja. Aku pribadi lebih memilih tempat yang agak tinggi, tidak sejajar sungai, untuk mendirikan tenda. Antisipasi saja, takutnya air sungai meluap atau terjadi banjir bandang kiriman dari hulu. Namanya bencana alam kan tak ada yang tahu 🙂

Fasilitas

Ranca Cangkuang merupakan bumi perkemahan yang masih berkembang. Jadi dimaklum saja ya kalau memang fasilitasnya belum terlalu mumpuni.

  1. Toilet. Walaupun masih berkembang, aku salut dengan perhatian besar Ranca Cangkuang pada toiletnya. Toiletnya banyak dan bersih. Di dekat pintu masuk ada toilet, pun di dalamnya juga ada toilet, sehingga aksesnya mudah. Namun toiletnya tidak (atau belum) memiliki penerangan. Jadi siap-siap bawa penerangan seperti senter yaa kalau mau ke toilet di malam hari.
  2. Mushola. Selain toilet, ada mushola juga di dekat pintu masuk. Mushola-nya terbuka, berukuran sekitar empat kali empat meter persegi.
  3. Tempat penyewaan alat camping. Walaupun belum terlalu lengkap, tapi kebutuhan primer camping ada di sini. Seperti tenda, sleeping bag, matras, fly sheet, senter, dan lain sebagainya. Harganya memang lebih mahal dibanding tempat penyewaan khusus di luar bumi perkemahan, namun belum terlalu mahal dibanding dengan tempat wisata sekelasnya seperti Ranca Upas. Beberapa barang masih bagus, bahkan aku kebagian tenda yang masih baru. Namun beberapa barang menurutku tak layak untuk disewakan. Seperti sleeping bag yang sudah sobek-sobek dan agak bau, akhirnya tak kupakai.
  4. Warung. Hanya ada satu warung yang berdiri tegak di Ranca Cangkuang. Harganya sudah seperti di tempat wisata. Air mineral 600 ml diberi harga 5000 rupiah. Pop mie tak diseduh diberi harga 8000 rupiah. Yaa maklum, kan memang tempat wisata. Sebenarnya ada satu warung lagi yang kulihat berdiri menggunakan tenda terpal saja. Namun sore hari sudah tutup.

Bicara soal fasilitas, tempat penyewaan alat camping dan warung di sini tidak buka 24 jam. Bahkan sepertinya tempat sewa alat camping tidak buka setiap hari (kecuali sudah perjanjian). Soalnya ketika aku hendak menyewa alat camping di hari Minggu sore, tak bisa langsung mendadak karena yang menyewakannya sudah pulang, dan alat-alat camping-nya dibawa semua. Akhirnya aku harus berkoordinasi dengan pihak pengelola dan barulah diantarkan alat-alatnya. Aku tak tahu apa bisa terus seperti itu atau tidak. Jadi baiknya kalau mau sewa alat camping di sana, konfirmasi terlebih dahulu ke nomor 08157171591.

Warung juga tak buka 24 jam. Jadi jangan berharap ada yang jual gorengan unuk sarapan pagi-pagi yaa hehe, karena kulihat jam 7 pagi pun warung masih belum buka. Aku tak tahu tutupnya jam berapa, tapi jam 9 malam saat hendak ke toilet, kulihat warung sudah tutup. Jadi persiapan memang harus matang kalau mau camping di sini.

Barang yang Harus Dibawa

Layaknya akan camping seperti biasa. Tenda, sleeping bag, dan matras jadi benda wajib untuk dibawa. Yang kurasakan, suhunya memang tidak sedingin Ranca Upas. Namun namanya gunung, tetap saja dingin kalau tidur tak pakai sleeping bag, atau minimal jaket dan kaus kaki.

Selebihnya kami membawa kompor, gas, dan cooking set. Memang paling mantap nyeduh teh atau kopi saat dingin kan, atau nyeduh pop mie? Hehe. Apapun itu, paling pas kalau rebus airnya dadakan. Jadi kami memang selalu bawa kompor dan cooking set. Persediaan makanan juga penting. Maklum, warung kan tak buka 24 jam. Jadi kalau niatnya camping ceria, sebaiknya persediaan air mineral dan makanan harus cukup.

Kalau belum punya barang-barangnya, bisa sewa. Baik itu di tempat sewa alat-alat outdoor di luaran, maupun di Ranca Cangkuang nya langsung. Untuk biaya sewa akan kujabarkan di bawah.

Gambaran Kasar Biaya yang Diperlukan

Ya, ini hanya gambaran kasar. Tepatnya berapa tergantung pada kebutuhan, keinginan, dan gaya camping masing-masing. Soalnya ada juga yang camping pakai mobil van, jadi seperti camper van. Peralatannya lengkap sekali, hingga membawa meja dan kursi. Makanannya pun beragam, hingga ada yang membawa panggangan untuk memanggang ayam utuh satu ekor, dan lain sebagainya. Berikut aku rangkum biaya utama yang diperlukan (dalam rupiah):

1. Tiket Masuk
  • HTM (per orang): 12.500
  • Parkir motor: 3.000
  • Parkir mobil: 5.000
  • Tiket mobil yang dibawa camp: 25.000
2. Biaya Sewa Alat Camping di Tempat
  • Tenda kapasitas 2 orang: 40.000
  • Tenda kapasitas 3/4 orang: 80.000
  • Tenda kapasitas 6/7 orang: 150.000
  • Tenda kapasitas 10 orang: 250.000
  • Fly sheet: 20.000
  • Sleeping bag: 15.000
  • Tikar: 15.000
  • Matras: 10.000
  • Lampu/senter: 15.000
  • Kompor: 20.000
  • Gas portable: 10.000
3. Tambahan

Kayu bakar juga dijual di sana dengan harga 25.000 per ikat. Memang terdengar mahal, tapi ternyata seikat saja kayunya banyak, dan awet tak cepat habis. Kami hanya membeli satu ikat saja untuk digunakan malam hari bahkan hingga sehabis subuh pun masih ada sisa untuk dibakar. Pelayanan di sini kuacungi jempol. Kayu bakar yang kita beli, bisa sekalian dibantu nyalakan oleh mereka.

Tambahan lainnya tentu saja makanan dan keperluan pribadi. Disesuaikan saja 🙂

Perhatian!

  1. Akses menuju Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang masih jelek. Ada dua jalur menuju ke sana. Lewat depan, yakni lewat Kantor Desa Mekarsari. Atau lewat belakang, lewat jalan kecil dan melewati kebun teh, secara harfiah. Lewat depan jalannya bebatuan besar dan sangat licin saat hujan. Lewat belakang jalanan lebih naik turun, jelek, dan licin, namun bukan bebatuan besar. Lewat manapun, kusarankan tidak menggunakan kendaraan yang ceper. Kebanyakan memang mobil berjenis MPV atau SUV yang berkunjung ke sini. Seperti Avanza, Innova, CR-V, Terios, Rush, Xpander, Pajero Sport, Fortuner, dan lain sebagainya. Untuk kami yang pengendara Vario dan Beat, harus ekstra berusaha dan ekstra pula hati-hatinya selama di perjalanan. Berangkatlah memang saat kondisi sedang cerah. Kami buru-buru pulang sekitar pukul 11 kurang di siang hari agar tak terjebak hujan di sana. Kondisi cuaca akhir-akhir ini memang seringkali hujan sekitar pukul 2 siang. Jadi minimal kami sudah melewati jalan berbatunya kalaupun turun hujan. Ada baiknya lihat prakiraan cuaca terlebih dahulu sebelum berangkat.
  2. Banyak anjing! Memang anjing di sini tidak buas, tidak menyerang atau mengejar. Mereka hanya berjalan-jalan saja mencari makanan. Perhatikan sisa-sisa makanan kita. Di malam hari kami menggantungkan sampah sisa makanan di pohon dekat kami, agar tak menarik perhatian anjing. Namun di pagi hari saat main di sungai, kami lupa menggantungkannya. Anjing pun datang dan mengobrak-abrik sampah makanan kami, sisa tulang ayam semua habis dimakan. Depan tenda kami pun berantakan, sisa sampah berserakan.

Namun terlepas dari akses yang cukup sulit dilalui, pemandangan selama di perjalanan pun tak kalah indahnya loh!


Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang indah, tapi butuh perjuangan. Ya memang, sesuatu yang didapat setelah berjuang itu lebih berasa manisnya kan *eeaaa

Gimana? Tertarik camping di Ranca Cangkuang? Salam dari kami pejuang ban selip!

Published by dwitunggadewi

Software developer, blogger, travel enthusiast

3 thoughts on “Ketahui Ini Dulu Sebelum Camping Di Ranca Cangkuang

Leave a reply to dwitunggadewi Cancel reply